Muhasabah dan Refleksi: Quo Vadis PSHT

Ditulis Oleh : M. Agus Susilo, Pembina Ponpes Salafiyah Al Ikhlas Mumtaz dan Ponpes Salafiyah NURUL ILMI Lebak Banten

Salam Persaudaraan,

Bacaan Lainnya

Organisasi PSHT saat ini harus terus fokus untuk membidani lahirnya program diklat di Komisariat-Komisariat Perguruan Tinggi. Seperti di Jaksel, dulu ada Komisariat Kampus LP3I di Blok M, ada Komisariat Universitas Pamulang Tangsel, ada Komisariat UIN Ciputat. Apapun kondisinya, organisasi dan nilai-nilai luhur Setia Hati Terate harus terus didakwahkan dan ditebarkan kepada publik (khalayak), terutama di komunitas-komunitas akademik, sehingga terus berkesempatan menebarkan kedamaian dan kesejukan di bumi ini.

Perdebatan&perbedaan pendapat dalam beberapa tahun terakhir ini pada dasarnya merupakan dinamika&sunatullah. Ada ungkapan bijak menegaskan bahwa “ikhtilafu ummatii rahmatun” (perbedaan pandangan dan gagasan itu adalah suatu rahmat). Tergantung bagaimana kita semua mensikapi, merespon&memaknai perdebatan serta perbedaan pandangan tersebut dalam mengembangkan organisasi ini menjadi lebih baik, berkualitas dan transparan.

Sudah saatnya, organisasi PSHT dikelola secara akuntabel dan transparan karena organisasi ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat sipil (civil society). Jutaan Warga PSH Terate ini mengharapkan dan memimpikan pengelolaan manajemen organisasi yang modern, tertata secara baik dan menggunakan prinsip-prinsip kepemimpinan modern. Saya yakin semua pengurus baik di pusat sampai rayon setuju dengan gagasan-gagasan cerdas tentang pengelolaan organisasi yang berkualitas.

Nah, perdebatan-perdebatan dan perbedaan pandangan tersebut anggap saja sebagai sebuah proses metamorfosis/pematangan menuju yang lebih baik. Semua kejadian dan peristiwa harus diambil hikmah dan pelajarannya. Semuanya harus direspon secara dingin dan bermartabat. Agar organisasi ini masih dilihat/dipandang oleh outsider (the others) sebagai organisasi yang kharismatik, berwibawa dan kredibel.

Bermartabat atau tidak keberadaan Organisasi PSHT itu tergantung cara-cara kita bersikap, menyelesaikan masalah, mencari solusi dan berpendapat di social media ini. Karena sosmed (facebook, twitter, WAG, youtube, instagram dan lain lain) itu adalah media publik yang siapapun bisa mengaksesnya dan menjadi usernya. Jangan biasakan membuka aib organisasi atau warga nya di dunia social media. Sebab ini, selain juga dilarang oleh agama, juga tak etis (ora pantes) dikonsumsi oleh publik. Jangan suka mengolok-olok saudara kita sendiri, karena bisa jadi yang kita olok olok itu justru lebih baik dan lebih beradab daripada yang suka meng-olok-olok.

Dan jangan suka memanggil saudara kita dengan panggilan yang buruk misal upil, casper, dora emon, kancil, si emon si fulan dsb. Karena Al qur’an menegaskan larangan untuk memanggil saudara kita dengan panggilan yang buruk, sementara saudara kita itu juga punya iman–apapun agamanya—(QS Al Hujurat ayat 10-13). Kalau kita semua pada jujur dan Setia Hati pada agama dan keimanannya masing-masing, insyaAllah jalan menuju reformasi dan transisi organisasi ini akan berjalan sesuai kodrat dan iradah-Nya Allah swt. Para elite organisasi ini mulai dari pusat, provinsi, cabang, komisariat, ranting dan rayon bahkan sub-rayon harus segera berbenah diri, muhasabah diri, mengevaluasi diri, menata masing-masing struktur dan warganya, sebelum terlambat dan menyesal dikemudian hari.

Siapkan pokok-pokok pikiran dan rumusan strategis untuk menggelar Sarasehan-Sarasehan Warga. Adu argumen, pendapat dan gagasan tapi untuk tujuan besar, yaitu menjadikan organisasi ini lebih baik dan berkualitas. Damai dan menyejukkan. Meski hanya sekadar melengkapi sebuah tatanan paseduluran, insyaAllah organisasi ini tetaplah penting untuk dijalankan. Karena media organisasi akan menjadi ranah untuk saling mengingatkan dan melengkapi. Kalau niat kita baik dan tulus (seperti tulus ikhlasnya kalau kita melatih, tidak memungut bayaran), saya yakin seyakin-yakinnya, InsyaAllah, PSHT akan jaya, kekal abadi selama-lamanya. Semoga barokah, Semoga maslahah dan manfaat.

banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250 banner 970x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar