Ditulis Oleh: H. Johan – Ketua PD DMI Kota Pangkalpinang
Sumber: Al-Qur’an, Ihya ‘Ulumuddin, dan Arba’in An-Nawawi
JournalAsia1922.com – Ketika siang berubah menjadi malam.
Terang menjadi gelap.
Segala sesuatu tak ada yang menetap selamanya.
Begitu pula dengan tawa dan senyum kita, akan ada saatnya ketika ia berubah menjadi tangis dan duka.
Tapi andaikan kita selalu bahagia, mungkin kita takkan pernah bersyukur atas nikmat itu.
Ingatlah bahwa tak selamanya kita bisa hidup dengan tenang.
Karena tempat keberadaan kita sekarang, hanyalah sebuah persingahan sementara.
Tempat kita yang sesungguhnya ialah nanti di akhirat.
Layaknya nasihat Rasulullah SAW:
كن في الدنيا كأنك غريب او عابر سبيل
“Hiduplah kamu di dunia seakan-akan kau orang asing atau orang yang sedang menyeberangi jalan.”
Rasulullah menasihati kita seperti ini agar kita ingat bahwa ‘Dunia hanya sementara’. Dan jika kita mengerti bahwa dunia ini hanya sementara bisakah kita lalai dalam menjalani kehidupan ini!?
Diceritakan…
Di suatu hari seorang Tabi’in bernama Hasan al-Bashri sedang melewati seorang pemuda yang sedang tertawa terbahak-bahak.
Ia pun menanyai pemuda itu, “Wahai pemuda, mengapa kau (bisa) begitu tertawa? Apakah kau sudah melewati shiroth?”
Si pemuda pun menjawab, “Tidak.”
Hasan Al-Bashri pun kembali bertanya, “Apakah kau tau bahwa kau akan masuk surga atau neraka?”
“Tidak,” jawab si pemuda.
Maka semenjak saat itu diriwayatkan bahwa pemuda itu pun tak pernah lagi tertawa terbahak-bahak.
Kita boleh bahagia dan tersenyum.
Tapi jangan pernah kebahagiaan kita membuat kita lupa tentang kehidupan yang abadi, yaitu akhirat.
Allah SWT berfirman :
فَلْيَضْحَكُوْا قَلِيْلًا وَّلْيَبْكُوْا كَثِيْرًاۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ (٨٢)
“Maka, biarkanlah mereka tertawa sedikit (di dunia) dan menangis yang banyak (di akhirat) sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat.”
Kita diciptakan sebagai ciptaan yang Allah paling sempurna.
Ketika makhluk lain diciptakan tanpa akal, Allah ciptakan kita akal dan hati.
Bahkan Allah telah menjadikan kita sebagai khalifahnya di bumi.
Tapi sering kali kita lalai atas amanat yang telah Allah berikan.
Betapa banyak kerusakan yang kita lakukan
Berapa banyak nikmat yang telah kita kufuri
Seberapa banyak pengkhianatan yang kita lakukan kepada-Nya?
Tapi ternyata Allah masih menunggu kita untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya.
Karena itulah…
Gunakan waktu yang kita miliki untuk memperbanyak amal sholeh yang menjadi teman kita di kubur nanti.
Rasulullah SAW bersabda:
عش ما شئت فإنك ميت
واحبب من شئت فإنك مفارقه
واعمل ما شئت فإنك مجزي به
“Hiduplah seperti yang kalian mau, tapi seseungguhnya kau akan mati.
Dan cintailah siapapun yang kau mau, tapi kau akan berpisah dengannya.
Dan berbuatlah semaumu, tapi kau akan dibalas karenanya.”