Journalasia.comĀ -1903 Ki Ngabehi Suro Diwiryo mendirikan Persaudaraan Setia Hati untuk mendidik para pemuda agar memiliki bekal pencak silat untung benteng membela kebenaran serta dapat mempelajari tantang berbagai tujuan kehidupan dalam bentuk Persaudaraan namun hanya mencakup kaum ningrat saja.
1922 Ki Hadjar Hardjo Oetomo mempunyai pendapat yang berbeda dengan Eyang Suro yang juga mempunyai murid orang belanda, beliau berpendapat Pencak Silat adalah sarana para pemuda untuk perjuangan melawan penjajah & tidak hanya bisa dipelajari kaum ningrat saja sehingga beliau membentuk Wadah baru SH PSC.
1932 Ki Munandar memandang ajaran SH adalah ajaran yang baik maka perlu di sebarluaskan ke masyarakat, serta silat adalah modal utama pemuda untuk meraih kemerdekaan maka di tahun tersebut beliau meminta izin eyang suro untuk membentuk Wadah Organisasi SH di Semarang SHO.
1951 Murid murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo mengadakan kongres untuk melestarikan ajaran SH PSC sedangkan Ki Hadjar Hardjo Oetomo sudah sepuh & sakit, maka dibuatlah keputusan merubah Wadah SH PSC yang bertumpu pada perguruan menjadi Organisasi dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
1953 Dimasa Kolonel Singgih Persaudaraan Setia Hati Winongo 1903 mendapatkan izin dari pemerintah sebagai Paguyuban Pencak Silat.
1957 terdapat dualisme Dewan Kesuh di tubuh Persaudaraan Setia Hati Winongo 1903 antara Hadi Subroto dengan Karyadi.
1965 RDH Soewarno murid dari Hadi Subroto membentuk WADAH agar ilmu SH & Silat yang dimilikanya dapat dilestarikan serta dipelajari secara luas dari yang sebelumnya hanya bisa dipelajari kaum ningrat saja maka dibentuklah Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda.
1972 SHO berubah nama menjadi PSH dengan membuang huruf O hanya menjadi Persaudaraan Setia Hati untuk membuang garis pemisah antara SH dengan rumpun SH yang lain yang mulai menggabungkan diri dalam Organisasi PSH.
1974 Santoso dengan rendah hati menyerahkan jabatan Ketua Umum kepada golongan muda yaitu RM Imam Kusupangat yang di era beliau lah Persaudaraan Setia Hati Terate mulai berkembang pesat di Seluruh Penjuru Nusantara dengan cara konsolidasi antar Daerah yang bersifat Persaudaraan.
1988 Hasan Joyoadi Suwarno murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang tetap beratribut SH PSC melakukan unifikasi ke Persaudaraan Setia Hati.
2013 di Surakarta karena perbedaan kultural, ajaran yang tajam ditubuh PSH, Mohammad Ngemron membuat WADAH baru yang bernama Persaudaraan Rumpun Setia Hati untuk menampun khadang SH PSC Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang sebelumnya di Unifikasi kan oleh Hasan Joyoadi Suwarno dalam PSH
2013 di Tahun yang sama mulai terjadi konflik di tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate dengan dikeluarkanya beberapa sangsi organisasi Bambang Dwi Tunggal mengumpulkan Kadhang-Kadhang lainya untuk agar tetap bisa melestarikan ajaran & Jurus yang adi luhung dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo maka dibuatlah Wadag Persaudaraan Setia Hati Pilangbango.
2017 Konflik di Internal Persaudaraan Setia Hati Terate semakin meruncing , dengan di buatnya pengurus tandingan yang tidak puas dengan kepengurusan PSHT hasil Parluh 2016 sehingga sampai sekarang terjadi dualisme kepemimpinan dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate.
Setthya sinupeket sing TIniti sliring tindak tinga Yahanggayuh pandhame ngawir Hamarsudi hanggraning wiwi TInulata ing reh mangastu -Set Ya Ha Ti-.