Penulis : Nur Muhammad.
Sekretaris : Pengurus Provinsi PSHT Bangka Belitung.
Journalasia1922.com – Memiliki banyak saudara di Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), ditambah dengan salaman setiap bertemu, merupakan “Kegembiraan” tersendiri.
Sebagai mahluk sosial, tentu manusia saling membutuhkan satu sama lain. Apalagi ada kewajiban memelihara persaudaraan lahir batin. Yang mendorong untuk saling asah, asih, asuh.
Maka patut lah sangat “Bergembira”, mempunyai banyak saudara meski pun tak sedarah. Berkeliling Indonesia, sekalipun Dunia. Akan berjumpa saudara yang telah disatukan oleh air yang diminum dan dimandikan serta sumpah yang sama pada saat pengesahan.
Keberagaman suku dan agama para kadang warga, menambah khasanah yang “Menggembirakan”. Karena akan merasakan nikmatnya Ber”SH” dengan saudara yang berbeda-beda.
Membina guyub rukunnya persaudaraan yang produktif, membuat terasa “Bermanfaat” bagi warga PSHT. Karena intensnya berkumpul, melalui kegiatan rutin, baik di tempat latihan dan kegiatan cabang, berimbas menyatunya energi sosial PSHT.
Tentu untuk disalurkan ke lingkungan sekitar dan sesama, dibingkai dalam kegiatan bhakti sosial yang dilakukan ditengah masyarakat, kolaborasi dengan pemerintah di bidang kebudayaan dan prestasi olahraga pencak silat.
Kewajiban menjaga “Martabat” organisasi PSHT bagi kadangnya, kenapa??? Karena kalau diumpamakan, PSHT adalah Universitas Kehidupan. Yang telah mengajarkan kadang warganya :
1. Persaudaraan merupakan hal yang kekal dan abadi. Persaudaraan mengacu pada tindakan hormat menghormati, sayang menyayangi, dan bertanggung jawab.
Prinsip persaudaraan tidak membedakan seseorang menurut latar belakang atau statusnya. Selain itu, penghayatan dan kesadaran tinggi menjadi dua hal yang diperlukan untuk persaudaraan abadi.
2. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mampu meningkatkan kebugaran jasmani. Kegiatan ini memegang peranan penting dalam memelihara kesehatan dan penyembuhan penyakit. Selain bermanfaat untuk jasmani, olahraga juga memberikan kekuatan bagi batin.
3. Beladiri dipandang sebagai bentuk kesenian untuk mempertahankan diri. Dalam hal ini, PSHT memilih pencak silat sebagai olahraga beladiri. Ini karena pencak silat berguna untuk membela diri dan bersumber pada kepribadian serta jadi diri asli bangsa Indonesia.
4. Kesenian yang mengacu pada pencak silat sebagai seni dan warisan leluhur yang didalamnya mengandung falsafah kesederhanaan, kehalusan, kelemahlembutan, dan juga kekuatan.
5. Membangun jiwa kerohanian, yang merupakan hal yang penting. Sebab, kerohanian dapat menciptakan keseimbangan antara raga dan jiwa.
Karena dinilai PSHT “Menggembirakan” bagi warganya, “Bermanfaat” untuk sesama dan lingkungan, maka wajib menjaga “Martabatnya”.
Demikianlah, saya akhiri dengan semboyan Selama Matahari Masih Terbit Dari Upuk Timur, Selama Bumi Masih Dihuni Manusia, Selama Itu Pula PSHT Jaya, Kekal Abadi Selamanya.
Salam Persaudaraan!!!