Ditulis oleh : Ikrar – Rizki
Journalasia.comĀ – Eyang Sastro Hardjono atau Mantri Mbotok dikarenakan kediaman beliau di Desa Botok Kecamatan Karas Kabupaten Magetan.
Beliau menjadi murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo sejak tahun 1930, Pada waktu itu Eyang Sastro Hardjono mengayuh sepedah ontel sejauh 40 Km dari Magetan ke Madiun untuk berlatih Pencak Silat di kediaman Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Beliau bersama anggota SH PSC di Magetan juga tercatat aktif ikut dalam menghadapi Penjajahan Belanda.
Tahun 1932 Eyang Sastro Hardjono diantarkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo untuk masuk dan dikecer menjadi warga Setia Hati di kediaman Ki Ngabei Surodiwiryo.
Pada tahun 1964 diMadiun diadakan event tarung bebas yang fenomenal dimana dipartai ketiga R.M Imam Koessoepangat berhasil mengalahkan R. Sukoco dari SH Tuhu Tekad. Sedangkan Partai kedua yang bertanding adalah Mas Sudarso anak sekaligus Murid Eyang Sastro Hardjono, Mas Sudarso juga berhasil menang melawan Suyitno dari Pencak Pecut Jakarta.
Beliau memiliki murid kurang lebih sejumlah 11 orang yang dibimbing hingga Tingkat 3.
Alhamdulilah sampai sekarang ajaran Setia Hati Trah Sastro Hardjono masih tetap lestari, ditandai dengan diresmikanya prasasti makam dan Padepokan PSHT Trah Sastro Hardjono di Desa Botok Magetan oleh Dewan Pertimbangan PSHT Cabang Magetan dan Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si dan Ketua Umum PSHT Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.