Oleh : H. Johan Muhammad Nasir, M.Pd (Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Pangkalpinang)
Journalasia1922.com – Sungguh tiada kata terlambat untuk berbenah diri, Seandainya
Masa lalu kita begitu kelam, Begitu hitam, penuh aib dan noda noda dosa, Penuh fitnah dan kedurhakaan kepada Allah yang menggunung, Kedzholiman yang melampaui batas kemanusiaan, bahkan diluar kewajaran.
Kemunafikan yang mewarnai kehidupan sehari hari, jika kita coba menghitung hitungnya
dosa kita kepada Allah, Dosa kita kepada sesama, dan yang lebih parah lagi dosa kita kepada orang tua yang telah melahirkan kita, Yang telah membesarkan kita, Yang telah rela menghabiskan waktunya, Hartanya,
perasaannya demi kita sibuah hati yang amat beliau sayangi.
Namun setelah kita beranjak remaja dan dewasa apa yang kita perbuat kepada mereka,
Boleh jadi kita hanya mampu menyebabkan air matanya menetes karna ulah perbuatan kita, harga dirinya jatuh karena ulah perbuatan kita,
hatinya hancur karena kenakalan dan kebejatan kita.
Lembaran hitam yang sering kita torehkan dibuku catatan amal perbuatan kita memenuhi setiap lembarnya, hampir-hampir tiada lagi garis garis berwarna putih, Sebagai catatan kebaikan yang pernah kita perbuat. Tahun demi tahun, Bulan demi bulan, Hari demi hari Kita lalui dengan kesombongan, Keangkuhan, Kefasikan,
kemunafikan dan kedurhakaan kepada Allah dan Rasulullah, kedurhaka’an kepada kedua orang tua dan kezdholiman kepada sesama.
Allah berfirman
“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung QS.
(An Nur 31)
Sungguh taubat yang paling utama adalah mengakui kesalahan kita dimasa lalu Niscaya Allah Akan menerima taubat kita semua Didalam Al Qur’an
Allah telah berfirman “Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi QS. Al A’Raf 23
Mengakui kesalahan, menyesali perbuatan, mohon ampunan Allah
dan berjanji tidak mengulangi lagi, serta tambahkan amal sholeh.
Sungguh Seandainya kita hidup dizaman Nabi Musa _alaihissalam_, apakah kita sanggup untuk bertaubat dengan cara membunuh diri kita sendiri,
Allah berfirman
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Rabb yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 54)
Sungguh Allah maha bijaksana, Kita ini yang notabenenya Ummat akhir zaman, Usianya pendek pendek, dosanya banyak banyak, fisiknya lemah lemah, badannya kecil kecil, Dan imannya lemah lemah. Sehingga cara taubat kita Allah permudah tidak sebagai mana taubatnya kaum Nabi Musa. Mari kita tutup lembaran kelam tahun ini dan tahun tahun sebelumnya yang penuh noda hitam.
Dengan kembali kepada Allah, Bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar benarnya
Penuhi rukun taubatnya
Dan jika menyangkut hak sesama, Kembalikan haknya Niscaya Allah akan mengampuni kita semua. Kita buka lembaran baru ditahun baru Dengan penuh kehati hatian, dalam setiap aktifitas kita, Jangan sampai lembaran kelam tertoreh kembali dibuku catatan amal kita masing masing.
Selamat Tahun baru 2024 Masehi, Selamat tinggal masa lalu yang kelam Semoga ditahun baru yang akan kita lalui bersama, tiada lagi noda hitam legam yang pernah tertoreh pada tahun tahun yang sebelumnya
Aamiin
Allahumma
Aamiin …
(tulisan ditulis di Masjid Agung Kubah Timah di shubuh 27 Desember 2023)