Oleh : Shelly Oskarsari (Mahasiswi Program Studi D3 Gizi, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang)
PANGKALPINANG – Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kondisi di mana ibu mengalami kekurangan asupan energi yang berlangsung lama, yang berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh asupan makanan yang tidak memadai, baik dalam jumlah maupun kualitasnya, terutama yang berkaitan dengan kalori dan nutrisi penting lainnya seperti protein, vitamin, dan mineral.
Penyebab KEK pada Ibu Hamil :
1.Asupan Makanan yang tidak Memadai
• Kekurangan makanan bergizi karena faktor ekonomi, budaya, atau keterbatasan akses ke pangan.
• Pola makan yang kurang seimbang, dengan konsumsi tinggi karbohidrat sederhana tapi rendah protein dan mikronutrien.
2.Peningkatan Kebutuhan Energi:
• Kehamilan menyebabkan peningkatan kebutuhan energi dan nutrisi, yang jika tidak terpenuhi dapat menyebabkan KEK.
3.Infeksi atau Penyakit:
• Infeksi kronis seperti tuberkulosis, malaria, atau infeksi parasit dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh dan mengakibatkan kekurangan energi jika tidak diimbangi dengan asupan yang tepat.
4.Kesehatan Ibu Sebelum Hamil:
• Ibu yang sudah mengalami kekurangan gizi sebelum kehamilan lebih rentan mengalami KEK selama kehamilan.
Dampak KEK pada Ibu Hamil dan Janin:
1.Dampak Pada Ibu:
• Kelemahan dan kelelahan kronis.
• Peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, infeksi, dan persalinan prematur.
• Risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perdarahan saat melahirkan dan masa nifas.
2.Dampak pada janin:
• Risiko kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
• Pertumbuhan janin terhambat (IUGR).
• Peningkatan risiko kematian perinatal.
• Potensi masalah kesehatan jangka panjang pada anak, seperti stunting dan gangguan perkembangan kognitif
Pencegahan dan Penanganan KEK:
1.Pemantauan Gizi Ibu Hamil:
Pemantauan status gizi ibu hamil ini banyak
pengukuran antropometri salah satunya dengan indikator pengukuran lingkar lengan atas atau LiLA.
Dimana hasil pengukuran LiLA ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) kurang dari atau sama dengan 23,5 cm atau dibagian merah pita LiLA, apabila hasil pengukuran lebih dari 23,5 cm maka ibu hamil tidak berisiko menderita KEK (Supariasa dkk, 2014) Kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan
sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu selama hamil. KEK pada ibu hamil perlu diwaspadai kemungkinan ibu melahirkan bayi berat lahir
rendah, pertumbuhan dan perkembangan otak janin terhambat sehingga mempengaruhi kecerdasan anak dikemudian hari dan kemungkinan panjang lahir juga tidak normal. Ibu hamil yang berisiko kekurangan energi kronis (KEK) adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm (Mukaddas, 2018).
2.Peningkatan Asupan Nutrisi:
• Mendorong konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
• Suplementasi zat besi dan asam folat sesuai dengan anjuran kesehatan
3.Pendidikan Gizi:
• Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya gizi yang baik selama kehamilan.
4.Program Intervensi Gizi:
• Program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang berisiko tinggi atau mengalami KEK.
• Dukungan pemerintah dan lembaga kesehatan dalam bentuk program sosial untuk meningkatkan akses pangan bergizi.
Kesimpulan
KEK pada ibu hamil adalah masalah gizi serius yang membutuhkan perhatian khusus. Dengan pemantauan yang tepat, peningkatan asupan gizi, dan dukungan yang berkelanjutan, risiko KEK dan dampaknya dapat diminimalkan, sehingga ibu dan janin dapat melalui kehamilan dengan lebih sehat dan aman.