PANGKALPINANG – Sejak ditugaskan lima tahun lalu sebagai Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Dr. dr. Masagus Hakim telah banyak melakukan pembangunan Infrastruktur Kesehatan di Kota yang berjuluk Beribu Senyuman ini.
Pria yang berasal dari keturunan keluarga Bangsawan ini, memiliki tekad yang kuat untuk mendedikasikan dirinya, dengan bermodalkan ilmu kedokteran yang ia miliki.
Baginya, infrastruktur kesehatan masyarakat menjadi landasan yang diperlukan untuk semua layanan kesehatan masyarakat, mulai dari vaksinasi, program pencegahan penyakit kronis, hingga upaya kesiapsiagaan darurat.
Selain itu, menurut dr Hakim, infrastruktur penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Sehingga dr Hakim harus memilih langkah strategis dan memutuskan, untuk membangun infrastruktur kesehatan, harus dimulai dari Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Karena Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat di setiap kecamatan.
Sampai dengan tahun 2023 lalu, di tangan dr Hakim selaku Kepala Dinkes, kota Pangkalpinang telah memiliki lima bagunan gedung baru Puskemas diikuti juga dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.
Kelima Puskesmas yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan ini, yaitu Puskesmas Girimaya, Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Air Itam, Puskesmas Gerunggang, Puskesmas Kacang Pedang. Ditambah Puskesmas Selidung dan Pangkalbalam yang sedang dalam proses akan dibangun di tahun 2024 ini.
“Ini adalah hasil kerja teman-teman Dinas Kesehatan dan Walikota Pangkalpinang. Serta dukungan pendampingan dari Kejari pangkalpinang serta pengawasan Polres Pangkalpinang,” Kata Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang dr Hakim, Kamis (16/05/2024).
Sedangkan untuk RSUD Depati Hamzah sendiri, saat ini telah meraih status paripurna. Karena telah memiliki berbagai fasilitas pengobatan. Diantaranya, 4 modalitas radiologi yang baru, mamografi untuk mendeteksi dini kanker payu darah, CT-Scan 64 Slice untuk mendeteksi kelainan organ dalam tubuh, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau ESWL adalah pilihan pengobatan yang biasanya disarankan bagi pasien dengan keluhan sakit batu ginjal. ESWL merupakan alternatif pembuangan batu ginjal tanpa tindakan pembedahan.
Pasien yang terpaksa harus dirujuk berobat keluar daerah, tidak harus menanggung beban tempat tinggal lagi selama masa pengobatan. Karena Pemkot Pangkalpinang telah memiliki rumah singgah pasien di Kota Palembang dan Kota Jakarta sejak tahun 2021 lalu.
“Semoga menjadi tempat pelayanan kesehatan yang representatif, nyaman dan memenuhi standar,” tutup dr Hakim. (Nur)