MADIUN – Ternyata!! Konflik berkepanjangan di tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) disebabkan oleh aksi tidak terpuji 3 orang warga senior PSHT itu sendiri, saat berlansung nya acara Sarasehan Nasional tahun 2017 lalu, di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur.
Sarasehan yang merupakan forum mulia bagi masyarakat Tanah Jawa, khususnya PSHT menganggap forum sarasehan adalah forum yang penting untuk saling memberi nasihat, wawasan kerohanian, dan membedah ajaran budi luhur. Tapi disayangkan, saat itu sarasehan digunakan menjadi forum kudeta terhadap Ketua Umum PSHT, Muhammad Taufiq.
Hal itu disampaikan warga PSHT senior bernama Soni Tulung dalam sebuah video, yang didapatkan redaksi dari sebuah medsos.
Soni mengaku mengikuti forum sarasehan itu sejak awal, bahkan ia mengetahui semua rencana keliru itu. Ia merasa sangat bersalah, apalagi aksi dirinya yang membacakan surat rekayasa (untuk mengelabui warga PSHT se-Indonesia) pe-non-aktifan terhadap Muhammad Taufiq, beredar luas. Sehingga membuat opini negatif yang semakin memperuncing permasalahan di tubuh PSHT.
“Saya yang membacakan mulai saat ini saudara Ir Muhammad Taufiq dinonaktifkan. Nah ini kesalahan saya akhirnya beredar dan membuat geger,” diakuinya dalam video tersebut.
“Padahal forumnya sarasehan bukan forum Majelis Luhur, dan saya bukan anggota Majelis Luhur,” tambah Soni.
Menurut Soni, semua rencana tersebut sudah tersusun rapi sebelum Sarasehan. Nama yang berambisi menjadi Ketua Dewan Pusat, Ketua Umum dan Sekretaris Umum pun sudah tersusun.
“Peristiwa malam itu, perampokan terhadap Mas Taufiq. Yang dilakukan oleh 3 orang itu. Mereka lah harus bertanggung jawab,” sebutnya.