PANGKALPINANG – Dialiri air bersih yang bersumber dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang milik Pemerintah Kota Pangkalpinang. Menjadi impian warga Perumahan Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang sejak lama.
Pasalnya, wilayah di seputaran Perumahan Dealova itu merupakan kawasan rawan kekeringan air. Apalagi setiap musim kemarau, warga terpaksa merogoh kocek untuk membeli air bersih.
Sebenarnya, sejak tahun 2016 tempat ini sudah terpasangĀ jaringan pipa distribusi, mulai dari Perum Dealova, Tua Tunu (Jl. Jalur Dua) Gandaria dan sekitarnya atau yang disebut jaringan Detujaga.
Hanya saja, pada pipa distribusi di jaringan tersebut banyak terjadi kebocoran. Jika dipakai akan menyebabkan air terbuang sia-sia dan tidak sampai kerumah warga.
Di tahun 2024 ini, melalui seorang dokter bergelar bangsawan Palembang Darusalam bernama Masagus Hakim, yang ditugaskan sebagai Plt Direktur Perumdam Tirta Pinang Pangkalpinang telah mengaktifkan jaringan pipa distribusi diwilayah tersebut.
Hari ini warga Perumahan Dealova bernafas lega, karena air bersih yang ditunggu-tunggu telah sampai kerumah dan langsung digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Terima kasih Pak Direktur Hakim, kami sudah bisa menikmati air bersih PDAM (Perumdam-red),” ucap Pak Joni warga Perumahan setempat, saat diwawancarai, Selasa (26/03/2024) siang.
Sementara Mgs Hakim mengatakan, apa yang dilakukannya, dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat Kota Pangkalpinang. Perumda Air Minum Tirta Pinang telah melakukan pengaktifan jaringan pipa distribusi di wilayah Perum Dealova, Tua Tunu (Jl. Jalur Dua) Gandaria dan sekitarnya (Detujaga).
“Hari ini kita launching pengoperasian jaringan pipa distribusi, sesuai dengan produksi kita sudah meningkat, ditempat ini segera kami aktifkan, karena sudah ditunggu masyarakat,” kata Plt Direktur Perumdam Tirta Pinang Mgs Hakim, saat menyampaikan kata sambutan di acara Launching Jaringan Pipa Distribusi, di Perumahan Dealova, Selasa (26/03/2024).
Kepada masyarakat dia memohon pengertian, ketika sudah memasuki musim kemarau nanti. Terjadi penurunan produksi, yang disebabkan terbatasnya ketersedian air baku.
“Mohon nanti jika musim kemarau, produksi kita menurun, harap dimaklumi,” pungkas Hakim.