Pemkot Pangkalpinang Gelar Sarasehan Sejarah Pangkalpinang Dalam Kedaulatan Indonesia

Pangkalpinang, journalasia1922.com -Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, menggelar Sarasehan Sejarah Pangkalpinang Dalam Kedaulatan Indonesia, bertempat di Bangka City Hotel Pangkalpinang, Rabu (26/07/2023) pagi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Ahmad Subekti, menyampaikan, melalui kegiatan ini, agar seluruh anak bangsa yang hari ini menikmati kemerdekaan, agar lebih mencintai kota Pangkalpinang.

Bacaan Lainnya

“Saat ini kita belajar sejarah kota Pangkalpinang agar kita mencintai kota Pangkalpinang. Mohon kita ikuti acara ini secara seksama dan kita tahu sejarah perjuangan. Dengan sejarah kita bisa hidup lebih bijak dan lebih memotivasi kita lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Pangkalpinang Erwandy, mengatakan, kegiatan ini dalam rangka membangun kebudayaan dimulai dari sekolah.

“ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan aksi perubahan jangka menengah membangun kebudayaan daerah dan sekolah yang dilaksanakan pada tahun 2023 ini,” katanya.

Menurutnya, melalui kegiatan ini, genearasi hari ini memahami dan mengingat kejadian masa lalu, juga sebagai pegangan untuk menyongsong masa depan Bangsa Indonesai.

“Tujuan diadakan sarasehan sejarah kota Pangkalpinang ini untuk kita memahami dan mengingat kejadian masa lalu guna menjalani masa depan dalam kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia,” sebutnya.

Selain itu, Erwandy berharap semua peserta yang hadir lebih memahami sejarah kota Pangkalpinang, sejak pasca kemerdekaan.

“Harapannya agar kita semua yang hadir disini akan jauh lebih baik dan mengenal sejarah-sejarah kita. Dari sarasehan sejarah ini pemerintah kota Pangkalpinang berupaya mengenal peristiwa dan nilai sejarah Pangkalpinang yang terjadi pasca proklamasi 1945 hingga 1950. Salah satu pada tanggal 22 Desember 1948 sampai dengan 6 Juli 1949,” bebernya.

“Ketika para pemimpin negeri yang diasingkan ke pulau Bangka. Dari 167 hari pengasingan tersebut dan 20 harinya berada di kota Pangkalpinang yang kita cintai ini. Justru semangat kembali berkobar kemerdekaan dan dari Pangkalpinang lah pangkal kemenangan bagi kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia yang kita ketahui akhirnya terwujud dan akan menimbulkan semangat nasionalisme kita,” tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *