Paslon Tunggal di Tiga Daerah, Tokoh Presidium Babel Meminta Jangan Provokasi Masyarakat

PANGKALPINANG – Fenomena pasangan calon tunggal di Pilkada serentak tahun 2024 menjadi isu menarik ditengah masyarakat.

Khusus di Provinsi Bangka Belitung terjadi di tiga daerah, yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Selatan.

Bacaan Lainnya

Hal itu, mendapat tanggapan serius dan positif dari Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Bangka Belitung, Agus Adaw.

Menurutnya, paslon tunggal terjadi karena kekompakan partai politik dalam mengusung calon. Dengan dasar dan penilaian yang objektif. Diantaranya, sang calon dianggap memiliki kemampuan membangun daerah.

“Paslon ini diusung oleh partai politik. Tentu sudah memiliki alasan dan dasar,” kata Agus Adaw, dalam sebuah video yang beredar, Jum’at (06/09) malam.

Selain itu, Agus Adaw tidak sependapat dengan pihak yang menggiring opini, terjadinya paslon tunggal ini, seolah mengkerdilkan demokrasi.

Apalagi sampai menyalahkan paslon dan partai politik. Baginya proses sudah berjalan. Penjaringan para kandidat sudah dilakukan, hingga semua putra daerah mendapat kesempatan.

“Kotak kosong itu sistem yang memang ada diatur undang-undang. Jangan provokasi masyarakat. Tidak perlu menggiring opini ke masyarakat memilih kotak kosong,” ungkapnya.

Sebuah daerah yang tidak memiliki pemimpin definitif tentu akan potensi menanggung resiko. Yaitu terhambat pembangunan bagi sebuah daerah itu sendiri. Yang disebabkan keterbatasan dalam mengambil kebijakan.

Belum lagi, dinilai akan terjadi kerugian anggaran yang telah dipakai untuk sebuah kontestasi pemilihan umum kepala daerah. Jika tidak menghasilkan pemimpin definitif. Yang mempunyai wewenang penuh untuk menjalankan pemerintahan di sebuah daerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *