JournalAsia1922.Com, Bangka Belitung – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Untuk batal mengikuti acara retreat kepala daerah di Magelang yang akan diselenggarakan pada 21-28 Februari 2025.
Hal itu, disampaikan Megawati pasca penahanan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dituangkan dalam surat resmi DPP PDI Perjuangan ditandatangani Ketua Umum, pada Kamis 20 Februari 2025.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” penggalan dalam isi surat tersebut.
Intruksi tegas Presiden RI ke-5 ini, menjadi ujian bagi seluruh kader PDIP setanah air. Karena dalam situasi yang harus menentukan pilihan. Untuk loyal terhadap pimpinan partai politik yang telah membesarkan nama dirinya dan mengantarkan karier politik hingga menjadi kepala daerah.
Situasi ini, juga dialami oleh Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid dan Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten (Afa), Provinsi Bangka Belitung, karena keduanya merupakan kepala daerah berasal dari PDIP.
Sikap kedua kader PDIP di Babel ini, menjadi sorotan publik, untuk mengukur loyalitas keduanya terhadap perintah partai dan ketua umum.
Apakah mereka patuh terhadap perintah ketua umum Megawati Soekarnoputri, atau lebih memilih tidak mengindahkan perintah partai dan sang ketua umum. Hingga tetap berangkat ke Magelang, untuk mengikuti Retreat bersama kepala daerah lain.
Konfirmasi Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, dijawab pada pukul 16.08, Jum’at 21 Februari 2025, melalui pesan WhatsApp. Ia hanya menjawab singkat, “Masih menunggu arahan berikutnya Bang,” katanya.
Sementara Bupati Beltim, Kamarudin Muten atau dikenal Afa, masih dalam upaya konfirmasi pihak redaksi.