Jangan Iri Hati, Cukup Pantaskan diri, (Mutiara Hikmah di Penghujung Ramadhan1445 H)

Oleh: Johan Muhammad Nasir, M.Pd (Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pangkalpinang)

Ada sebuah kisah di Satu Negeri di Ujung sebelah selatan Sumatera, hiduplah
Seekor gajah dan seekor anjing hamil pada saat yang sama. Tiga bulan kemudian anjing melahirkan enam anak anjing. Lalu, enam bulan kemudian anjing itu hamil lagi, dan sembilan bulan berikutnya anjing itu melahirkan selusin anak anjing yang lain. Demikian seterusnya.

Pada bulan kedelapan belas, anjing itu mendekati gajah sambil bertanya, “Apakah kau yakin bahwa kau sedang hamil? Kita hamil pada tanggal yang sama, saya telah melahirkan tiga kali untuk lusinan anak anjing dan sekarang mereka tumbuh menjadi anjing besar. Tetapi kau masih saja hamil. Apa yang sedang terjadi?”

Gajah itu menjawab, “Ada sesuatu yang saya ingin kau mengerti. Apa yang saya bawa bukan anjing tetapi gajah. Saya hanya melahirkan satu bayi gajah dalam dua tahun. Ketika bayi saya menyentuh tanah, bumi akan merasakannya. Ketika bayi saya melintasi jalan, manusia berhenti dan melihat dengan kekaguman, apa yang saya bawa menarik perhatian. Jadi, apa yang saya bawa dalam perut ini perkasa dan besar.”

Ada benang merah dan dapat ditarik satu _Khulaashoh_ (kesimpulan) yakni
jangan pernah kehilangan iman ketika kita melihat orang lain menerima jawaban atas doa-doa mereka. Jangan merasa iri atas kesaksian orang lain. Jika kita belum menerima berkat kita sendiri, jangan merasa putus asa. Berkatalah pada diri sendiri, “Waktu saya akan tiba, dan ketika menyentuh permukaan bumi, orang akan berdecak kagum.”

Di dunia ini tidak ada kegagalan yang abadi, maka jangan patah hati.

Dan tidak ada sukses yang lestari, maka untuk apa tinggi hati.

Seperti halnya tidak ada kemarau yang abadi.
Nanti akan ada hujan menyirami, yang penting terus melangkah tanpa henti.

Selagi menunggu, banyak-banyaklah belajar, terus  perbaiki diri, dan jalinlah relasi dan koneksi dengan orang-orang baik dan berpikiran positif.

Dan disaat malam, jangan diam menunggu pagi, lakukan yang bisa dilakukan. Jaga kedekatan dengan Yang Maha Kuasa. Terus bergerak memantaskan diri,
semua ada waktunya.

Tahan sakitnya masa-masa sulitmu, yakinlah ada hal indah yang telah disiapkan untukmu.

Alhamdulillah memasuki puasa di penghujung Ramadhan 1445 H, semoga kita semua tetap semangat ,terus bergerak memaksimalkan ikhtiar dan memantaskan diri
Semoga segala do’a, impian juga niat baik segera Allah ijabahi

Ditulis di pagi hari Kamis Ba’da Shubuh tertanggal 4 April 2024 di satu kamar inspirasi untuk muhasabah diri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *