Hikmah-hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Oleh : H. Johan Muhammad Nasir, M.Pd (Ketua DMI Kota Pangkalpinang)

Bulan ini bulan Rabi’ul Awwal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita.

Bacaan Lainnya

Kenapa kita merayakan maulid? Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada kita. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kita kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini. Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu. Tuhan yang tidak menyerupai segala sesuatu. Tuhan yang tidak membutuhkan kepada segala sesuatu. Dengan sebab beliau, kita mengenal Islam, satu-satunya agama yang benar. Satu-satunya agama yang diridhai Allah. Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul.

Perayaan maulid adalah bentuk kecintaan kita kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Melalui perayaan maulid kita diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi. Melalui perayaan maulid, kita tanamkan pada diri umat Islam kecintaan kepada Nabi mereka, Nabi agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi yang cintanya kepada umat melebihi cinta mereka kepadanya.

Salah satu bukti cinta baginda kepada umatnya adalah sabda beliau:

لِكُلّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً لِأُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

“Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di hari kiamat” (HR Muslim).

Pada hari kiamat kelak, dikatakan kepada Baginda:

يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ

“Wahai Muhammad, mintalah maka engkau akan diberi, berilah syafaat maka syafaatmu akan diterima”
Baginda menjawab:
أَيْ رَبِّ أُمَّتِيْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ)

“Wahai Tuhanku, umatku umatku” (HR an-Nasa’i)

Perayaan maulid di bulan Rabi’ul Awwal mengingatkan kita akan keagungan Baginda, keutamaannya, akhlaknya, perjuangannya, gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya. Ketika dilantunkan puji-pujian kepadanya dan jamaah maulid mulai menyebut-nyebut namanya, biasanya kita akan terbawa suasana haru. Dalam hati kita berucap, “Andai saja aku mendapat kemuliaan bertemu dengan Baginda, meskipun dalam mimpi.”

Tentu bukan hanya sekadar merayakannya tetapi ada proses perenungan dan refleksi diri didalam pelaksanaannya. Maka dalam perayaan Maulid setidaknya ada 9 hikmah yang mesti kita ambil.

Pertama, Mendorong Muslim Gemar Membaca Sholawat

Hikmah Maulid Nabi pertama bagi Muslim yakni momentum untuk rajin membaca shalawat. Sebab, membaca shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Yang Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab: 56).

Membaca sholawat Nabi juga banyak keutamaannya, di antaranya akan mendapat syafaat di hari kiamat. Rasulullah SAW pernah bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Artinya: Dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Orang yang paling berhak mendapat syafaatku kelak di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku.

Kedua, Meneguhkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW

Hikmah Maulid Nabi SAW berikutnya bagi seorang mukmin adalah memupuk kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tua dan anaknya. (HR. Bukhari).”

Ketiga, Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Hikmah Maulid Nabi selanjutnya bagi Muslim yakni meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman dalam Alquran, Surat Al Ahzab ayat 21 yang artinya:
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)”.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, ayat tersebut merupakan dalil pokok yang paling besar, yang menganjurkan kepada umat Islam agar meniru Rasulullah Saw dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Karena itulah Allah Swt memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi SAW.

Keempat, Menghidupkan Sunnah Rasulullah

Hikmah Maulid Nabi lainnya yakni menghidupkan Sunnah Rasulullah. Bukti cinta kepada Allah subhanahu wata’ala yaitu dengan menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hal tersebut sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala pada Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 31 yang Artinya :
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).

Rasulullah SAW juga meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini. Beliau bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya sallallahu alaihi wa sallam” (HR. Malik).

Kelima, Ungkapan Kegembiraan

Peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan kelahiran Rasulullah SAW.

Dalam Surat Yunus Ayat 58, Allah SWT berfirman yang Artinya:
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. Yunus: 58).

Ayat ini memerintahkan kaum muslimin untuk bergembira dengan rahmat dan karunia Allah, dan salah satu rahmat terbesar bagi manusia adalah kelahiran Nabi SAW.

Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada manusia dan seluruh alam. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini. Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu.

Dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

“إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي رَحْمَةً مُهْدَاةً، بُعثْتُ بِرَفْعِ قَوْمٍ وَخَفْضِ آخَرِينَ”

Artinya: Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai pembawa rahmat yang dihadiahkan, aku diutus untuk mengangkat (derajat) suatu kaum dan merendahkan yang lainnya.

Keenam, Meneladani Perjuangan Nabi Muhammad SAW

Di dalam memperjuangkan Islam, Rasulullah begitu mengalami banyak kesulitan, masalah, dan bahkan ancaman pembunuhan. Harta benda, tenaga, pikiran, bahkan nyawa menjadi taruhannya dalam mensyiarkan agama Allah.

Di dalam berjihad Rasulullah bukan sekadar mengajak dan memerintah para sahabatnya saja, melainkan beliau juga langsung turun ke medan perang. Beliau ikut dalam perang Badar, Uhud, dan khandak. Maka kita yang menjadi umatnya tidak akan mungkin sanggup mengikuti Rasulullah dan para sahabat di dalam li il I kalimatillah (menegakkan kalimat lailahaillah). Sehingga bagi kita cukuplah memperjuangkan Islam sesuai kemampuan kita dan kesesuaian era masyarakat modern saat ini. Salah satunya adalah berbahagia dan merayakan maulid Nabi besar Muhammad Saw.

Ketujuh, Menjaga Wasiat Nabi

Hikmah memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW selanjutnya yakni melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Nabi. Sesaat sebelum wafat, Rasulullah SAW meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini. Beliau bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya sallallahu alaihi wa sallam” (HR. Malik).

Kedelapan, Ungkapan Rasa Syukur

Hikmah memeringati Maulid Nabi juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rasul pamungkas. Kelahiran Nabi SAW merupakan karunia dan rahmat Allah yang sangat besar bagi umat Manusia. Karenanya, sudah seharusnya umat Islam mengungkapkan rasa syukurnya.

Kesembilan, Menebar Kebaikan

Hikmah memperingati Maulid Nabi SAW berikutnya yakni umat Islam dianjurkan terus menebar kebaikan kepada sesama manusia seperti yang telah dicontohkan Rasulullah SAW.

Itulah hikmah Maulid Nabi bagi umat Islam yang perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam kehidupan kita semua (Ujo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *