Dio Febrian Bicara Manfaat dan Pentingnya Etika Bisnis, di Seminar Kewirausahaan Universitas Bangka Belitung

BANGKA – Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kota Pangkalpinang, Dio Febrian, menjadi narasumber di Seminar Kewirausahaan yang digelar Unversitas Bangka Belitung, bertempat di Balai Besar Peradaban Universitas Bangka Belitung, Minggu (19/05/2024).

Kemampuan berbisnis, CEO PT Dival Green Industri ini tidak diragukan lagi. Ia pengusaha muda sukses kota Pangkalpinang, yang berhasil membawa produk lokal gula aren dengan brand Gulea menembus pasar nasional.

Bacaan Lainnya

Dihadapan mahasiswa dan peserta seminar, Dio Febrian menyampaikan pentingnya etika di dalam bisnis. Menurutnya, etika bisnis tidak ada standart baku secara keseluruhan, tetapi, etika merupakan studi tentang benar/salah terkait satu hal. Bisa dipahami, penerapan standart moral benar/salah terhadap suatu bisnis.

Anggota DPRD Pangkalpinang terpilih periode 2024-2029 ini, menyebut, karyawan, pelanggan dan stakeholder adalah elemen paling penting untuk menjadi prioritas dalam penerapan etika bisnis.

Karena etika bisnis bertujuan untuk meningkatkan kesadaran moral bagi karyawan, menerapkan batasan bagi pelaku bisnis untuk menghindari kecurangan, meningkatkan hubungan relasi yang baik dengan para stakeholder, dan paling penting demi menciptakan sebuah ekosistem bisnis yang adil dan sesuai pertaran hukum yang berlaku.

Selain itu, bagi politisi muda PDI Perjuangan ini, untuk menjadi pengusaha sukses, para pelaku bisnis wajib memahami prinsip etika bisnis. Yaitu Kejujuran, kesetiaan, kemampuan/keputusan tepat, integritas moral, keadilan, saling menguntungkan.

Dibagian akhir, ia mengungkap kesimpulan, bahwa etika bisnis dan prinsip etika bisnis adalah upaya untuk mendapatkan citra yang baik bagi perusahaan. Dengan demikian dapat merebut hati pelanggan sebanyak-banyaknya.

“Dengan citra bisnis yang bagus tentu perusahaan akan semakin dipercaya oleh masyarakat. Hal itu lah yang menyebabkan adanya potensi peningkatan jumlah pelanggan,” tutup Dio Febrian, mengakhiri orasinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *