Beladiri Penting, Tau Diri Lebih Penting

Narasumber : Suyatno

Journalasia1922.com  -Perjalanan panjang sang pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) dalam mengkaji ilmu setia hati banyak lika liku dan butuh kekuatan dari dalam diri untuk istiqomah belajar kepada para senior dan sesepuh dilingkungan PSHT cabang Kota Pangkalpinang, sangat dirasakan sepanjang perjalanan ber”SH”.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2018 awal mengenal Pencak silat PSHT diranting manunggal, yang ada didalam pikiran hanya akan menjadi seorang pendekar tangguh,yang biasa menaklukan lawan, hingga pada tahun 2019 disahkan menjadi warga tingkat 1 PSHT digedung Hamidah Kota Pangkalpinang ( saat ini gerai pizza hut ).

Keseriusan dalam menempuh sebuah pembelajaran dalam waktu yang cukup lama membuahkan hasil yang jauh berbanding terbalik dengan pikiran awal belajar pencaksilat yaitu sang pendekar gagah berani berbekal ilmu beladiri.

Dengan berbekal semua materi kerohanian / ke”SH”an, didalamnya ada materi seperti makna persaudaraan, pengkajian mengenai hati, rasa sejati dan sejatinya rasa, memayu hayuning bawono, semuanya terkandung isi bahwa manusia wajib menanamkan sifat welas asih / rahman dan rahim antar sesama agar meningkatkan kesadaran sebagai mahluk.

Ditambah dengan selarasnya antara pemahaman kajian tentang mukadimah dan cita- cita PSHT yaitu mendidik manusia berbudi luhur,tau benar dan salah maka penulis membuat  kesimpulan yaitu ” Beladiri penting, tau diri lebih penting,”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *