Apa yang Terlihat, Belum Tentu yang Sebenarnya

Diringkas oleh : H. Johan Muhammad Nasir
Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Kubah Timah

JournalAsia – Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan Al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.

Bacaan Lainnya

Kemudian Hasan berbisik dalam hati “Alangkah buruk akhlak orang itu dan alangkah baiknya kalau dia seperti aku.”

Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam.

Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah Hasan Al-Basri dan berkata “Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang.”

Bagaimana pun Hasan Al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya “Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak.”

Hasan Al-Basri tertegun lalu berkata “Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan”.

Lelaki itu menjawab, “Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan tuan”

Semenjak itu, Hasan Al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.

Jika Allah membukakan pintu sholat tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak.

Jika Allah membukakan pintu puasa sunnah, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat.

Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunnah itu lebih dekat dengan Allah, daripada diri kita.

Ilmu Allah sangat amatlah luas.

Jangan pernah kagum atau takjub dan sombong pada amalanmu.

Sahabatku,, indahnya cerita ini semoga menjadi pengobat jiwa agar kita terhindar dari sifat mazmumah..

Walau sehebat apapun diri kita, jangan pernah berkata “Aku lebih baik dari pada kalian”

Diringkas oleh : H. Johan Muhammad Nasir
Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Kubah Timah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *