PANGKALPINANG, JournalAsia1922.com – Sebagian besar pedagang Pasar Pagi mengaku kaget, terkait adanya organisasi yang mengklaim atas nama pedagang pasar. Mereka merasa tak pernah tau dan menolak disebut sebagai bagian dari asosiasi pedagang tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh HE pria yang berprofesi sebagai pedagang ikan di Pasar Pagi kota Pangkalpinang. HE mengaku tidak pernah mendengar dan tidak pernah tahu bahkan tidak pernah dilibatkan terkait terbentuknya Asosisasi Pedagang Pasar Pagi.
“Kami tidak tau soal asosiasi, apalagi jadi anggotanya. Kami pernah dengar dan tidak pernah tau terkait terbentuknya asosiasi pedagang Pasar Pagi, kami dak nengok rupa wujudnya, siapa yang ngurusnya sampe sekarang dak tau,” tegas HE, Senin (18/9/23).
HE juga menuturkan bahwa dulu pernah mau membentuk asosiasi namun batal. Jadi hingga saat ini mereka selalu mengikuti kebijakan pemerintah karena tidak memiliki wadah.
“Kami dulu pernah bentuk asosiasi tapi batal. Jadi kami sekarang memgikuti kebijakan pemerintah. Karena salama ni kami merasa tidak ada wadah. Kami dak pernah tau sampe sekarang ada asosiasi, karena kami dak pernah dilibatkan dan dak pernah diberi tahu bahwa akan dibentuk asosiasi pedagang. Biasanya kan orang kalau bentuk asosiasi untuk pedagang pasti ada sosialisasi. Jadi jangan asal comot nama pedagang lah,” ungkapnya.
Senada dengan HE, SA seorang pedagang sayur juga mengaku tak ambil pusing dengan isu soal pasar pagi. Termasuk soal asosiasi yang mengatas namakan pedagang Pasar Pagi. Menurut SA, dirinya hanya tau bekerja, dan berdagang dengan tenang.
SA justru berharap pasar pagi diatur oleh pemerintah bukan preman. Karena menurutnya selama ini diatur oleh preman. Menurut pengakuannya, lapak yang ada dipasar pagi itupun diperjualbelikan seharga Rp. 5Jt.
“Entah asosiasi apa itu pak, ngerti juga tidak. Kami taunya bisa kerja dan berdagang dengan tenang di pasar ini pun sudah senang. Sudah terima kasih sekali dengan pemerintah, sudah tidak berat-beratkan kami. Pesan saya, jangan suruh preman ikut campur urus pasar nih. Itu yang terpenting,” ungkap SA.
Diketahui sebelumnya, beredar pemberitaan di beberapa media online atas pernyataan dari Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pagi kota Pangkalpinang, Eko Rinaldi tentang carut marut dan tidak terurusnya tata kelola Pasar Pagi. Dalam celotehnya, Eko Rinaldi menganggap adanya pembiaran dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang.
Pernyataan Eko Rinaldi tersebut kemudian menimbulkan kekagetan para pedagang. Pasalnya mereka mengaku tak tau apapun soal asosiasi yang disebut Eko Rinaldi. Sementara di sisi lain, mereka merasa kondisi dan situasi di Pasar Pagi sejauh ini baik-baik saja.
Eko Rinaldi selaku Wakil Ketua Asosiasi Pedangang Pasar Pagi saat dikonfirmasi wartawan terkait ini, belum memberikan jawaban.(red)